Showing posts with label Dunia. Show all posts
Showing posts with label Dunia. Show all posts

Wednesday, July 26, 2017

Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

Dunia, Kabul- Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban Dituduh Culik 70 Warga Desa Afghanistan, 7 Orang Tewas

Beberapa pengamat militer yang telah melihat video tersebut mengatakan bahwa simbol atau lencana untuk mengindetifikasi asal senjata tampak jelas dihapus. Hal itu dilakukan guna menghapus jejak asal senjata-senjata mahal dan canggih itu.

Dalam satu video, seorang milisi yang mengenakan topeng mengatakan  dia menerima senjata itu secara gratis dari perbatasan di Tajikistan.

"Senjata ini telah diberikan kepada kami baru-baru ini Ini dibuat di Rusia, dan sangat bagus," katanya, seperti yang dilansir Independent pada 25 Juli 2017.

Baca: Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

Di tempat lain, kelompok gerilyawan Taliban di Herat menjelaskan, senjata yang mereka miliki pada awalnya dipasok oleh sumber pemerintah Rusia.

Isu yang dituduhkan tersebut sebelumnya telah mendapat sorotan, yakni pada April lalu  ketika pemimpin pasukan Amerika Serikat dan internasional di Afghanistan tidak menampik tuduhan bahwa Rusia menyediakan persenjataan bagi Taliban.

Moskow telah berulang kali menolak tudingan sebagai pemasok senjata ke Taliban di Afganistan termasuk bantuan keuangan kepada kelompok milisi itu.  Namun Rusia tetap mempertahankan hubungan diplomatik dengan pejabat Taliban untuk mendorong dilakukannya perundingan damai dengan pemerintah Afghanistan dan untuk menjaga keamanan.

Baca: Bom Bunuh Diri Taliban Hantam Gedung Parlemen Afganistan  

Ironisnya, setiap senjata baru masuk ke Afganistan, maka itu artinya kematian bagi warga sipil. Sedikitnya 1.662 orang tewas dalam serangan yang dilakukan oleh Taliban atau ISIS dalam enam bulan pertama tahun 2017 di Afganistan.

Pada hari Senin, 24 Juli Kabul terkena serangan bom bunuh diri Taliban pada jam sibuk yang menewaskan hingga 34 orang, sekali lagi menyoroti situasi keamanan yang genting.

Meskipun Taliban kehilangan kendali atas Afghanistan setelah perang 2001, organisasi itu terus beroperasi sejak sebagian besar tentara Amerika Serikat dan sekutu angkat kaki dari negara itu pada tahun 2014. Kini kelompok itu menguasai sekitar 40 persen wilayah negara tersebut, walaupun belum menguasai kota-kota besar.

Sebanyak 13.000 tentara Amerika Serikat dan NATO saat ini berada di negara tersebut untuk membantu pasukan pemerintah Afganistan memerangi Taliban yang persenjataannya diduga dipasok oleh Rusia.

CNN | INDEPENDENT|YON DEMA

Cina-Filipina Kerja Kelola Sumber Energi di Laut Cina Selatan

Cina-Filipina Kerja Kelola Sumber Energi di Laut Cina Selatan

Dunia, Manila- Menteri luar negeri Cina Wang Yi mendukung gagasan pengelolaan sumber daya energi bersama dengan Filipina di Cina Buka Bioskop Pertama di Wilayah Konflik Laut Cina Selatan

"Di perairan dimana ada hak dan kepentingan maritim yang tumpang tindih, jika satu pihak melanjutkan pembangunan secara sepihak, dan pihak lainnya mengambil tindakan yang sama, mungkin menyulitkan situasi di laut. Itu bisa menyebabkan ketegangan, dan sebagai hasil akhirnya, tidak ada yang bisa mengembangkan sumber daya," kata Wang.

Pernyataan Wang dibuat setelah pada Senin, 24 Juli 2017, Presiden Filipina, Rodrigo Duterte mengatakan mitra telah ditemukan untuk mengembangkan ladang minyak dan eksplorasi dan eksploitasi akan dimulai tahun ini. Namun  presiden Duterte tidak mengidentifikasi siapa yang akan menjadi mitranya tersebut.

Selain itu, pada 12 Juli 2017, Kementerian Energi Filipina juga telah menyatakan bahwa pengeboran di Bank Reed, yang ditangguhkan pada tahun 2014, dapat dilanjutkan sebelum akhir tahun. Pemerintah bersedia untuk menawarkan blok baru kepada investor yang mengajukan penawaran pada Desember mendatang.

Baca: Presiden Duterte Minta Militer Kuasai Pulau di Laut Cina Selatan

Filipina menangguhkan aktivitas energi sambil menunggu keputusan Pengadilan Permanen Arbitrase di Den Haag. Tahun lalu, pengadilan tersebut membatalkan klaim Cina atas kedaulatan atas sebagian besar Laut Cina Selatan.

Pelecehan Beijing terhadap sebuah kapal survei konsorsium Anglo-Filipina di Bank Reed pada tahun 2011 dan penguasaannya atas Scarborough Shoal pada tahun 2012 adalah salah satu alasan Manila mengajukan kasus arbitrase, yang tidak diakui oleh Cina.

Pengadilan tersebut memperjelas hak kedaulatan Filipina untuk mengakses minyak dan gas lepas pantai Zona Ekonomi Eksklusif 200 mil.

Baca: Cina Izinkan Nelayan Filipina Melaut di Kawasan Sengketa 

Filipina sangat bergantung pada impor untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang cepat dan kebutuhan untuk mengembangkan sumber daya energi pribumi. Sumber utamanya gas alam yang terdapat di Malampaya, dekat perairan yang disengketakan, dan kandungan gasnya akan habis dalam satu dekade.

Menteri Luar Negeri Filipina Alan Peter Cayetano mengatakan proposal Filipina dan Cina bersama-sama mengembangkan sumber daya di Laut Cina Selatan yang disengketakan tersebut dimulai pada tahun 1986. Namun kedua negara tidak menemukan kesepakatan untuk dapat mendorong ke tahap selanjutnya.

CHANNEL NEWS ASIA|REUTERS|YON DEMA

Putra Raja Saudi, Bin Fahd: Putra Mahkota UEA Jahat, Pengecut

Putra Raja Saudi, Bin Fahd: Putra Mahkota UEA Jahat, Pengecut

Dunia, Riyadh - Putra Raja Siksa Warga, Pangeran Arab Saudi Ditangkap

"Jangan meletakkan foto Anda di sebelah Raja Salman," tulisnya di akun Twitter.

Dia menambahkan, "Bin Zayed berwajah setan hitam."

Pangeran Abdul Azid menuduh para pejabat Abu Dhabi telah mengikuti jejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyesatkan dan menipu umat Islam.

Baca: Arab Saudi Tembak Mati Pangeran yang Didakwa Membunuh 

Menurut catatan Middle East Monitor, ini adalah ledakan Twitter kedua yang ditulis dalam beberapa terakhir ini. Sebelumnya, masih dalam pekan ini, putra raja Arab Saudi ini mendesak seluruh umat muslim pergi dan bertempur demi Masjid Al Aqsa di daerah pendudukan Yerusalem.

MIDDLE EAST MONITOR | CHOIRUL AMINUDDIN

Frustasi Hadapi Trump, Menlu Tillerson Segera Mundur

Frustasi Hadapi Trump, Menlu Tillerson Segera Mundur

Dunia, Washington- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Rex Tillerson dikabarkan segera mengundurkan diri dari jabatannya sebelum akhir tahun ini menyusul perbedaan pandangan yang sering terjadi dengan Presiden Sambut Tillerson, Cina Tak Mau Didikte Soal Korea Utara

"Rasa frustrasinya sudah bukan lagi menjadi rahasia dan ada yang telah menyebar di publik. Jadi kami tidak terkejut jika nantinya ada Rexit (Rex Exit) sebelum akhir tahun," kata dua sumber tersebut.

Pria asal Texas berusia 65 tahun itu diduga tidak terlalu tertarik dengan perannya saat ini. Dalam wawancara pertamanya, Tillerson  mengatakan dirinya hanya mengambil pekerjaan itu karena istrinya menganggap itu ide bagus.

Di bawah kepemimpinan Tillerson, Kementerian Luar Negeri digambarkan sebagai lembaga yang dilubangi dan demoralisasi. Dia dianggap telah gagal meyakinkan atasannya bahwa diplomasi adalah sesuatu yang patut dihargai.

Tillerson dilaporkan terlibat dalam perdebatan sengit tentang penempatan staf, di mana Jared Kushner, menantu presiden Trump dan penasihat senior presiden, dilaporkan menuding Tillerson tidak profesional.

Dua sumber tersebut juga mengungkapkan bahwa Tillerson pernah mengamuk di kantor kepala staf Reince Priebus saat bertengkar dengan direktur personalia kepresidenan, Johnny DeStefano. Tillerson menjelaskan bahwa dia tidak ingin Gedung Putih mengintervensi pemilihan staf di kementerian yang dipimpinnya.

Baca: Gallup: Popularitas Donald Trump Terburuk Sejak Perang Dunia II

Beberapa perbedaan antara Tillerson juga terlihat saat menanggapi isu aktual internasional termasuk krisis Teluk antara Arab Saudi cs melawan Qatar.

Saat itu Tillerson mengatakan bahwa negaranya memilih untuk berada pada posisi netral dan menyerukan agar negara-negara yang berselisih dapat berunding untuk berdamai. Namun beberapa jam kemudian, presiden Trump menyatakan secara terbuka mendukung Arab Saudi dan ikut-ikutan menuding Qatar telah mendukung pembiayaan untuk kegiatan terorisme.

Selain krisis diplomatik antara negara-negara Teluk, Tillerson dan presiden Trump juga memiliki pandangan yang berbeda mengenai kesepakatan perubahan iklim Paris.

Terdapat beberapa lagi perbedaan di antara keduanya yang kemudian memicu dugaan bahwa Tillerson kemungkinan besar segera angkat kaki dari kantornya di Foggy Bottom, Washington.

Dua sumber tersebut mengaku mendapat informasi terkait rencana pengunduran diri Tillerson dari teman yang berbicara dengan mantan CEO Exxon Mobile tersebut.

Kedua sumber tersebut juga mengatakan bahwa tingkat frustrasi yang dialami Rex Tillerson terkait perbedaan pandangan antara dirinya dan presiden Donald Trump telah meningkat secara nyata.

CNN|INDEPENDENT|TELEGRAPH|YON DEMA

Monday, July 24, 2017

Serangan dengan Gergaji Mesin di Swiss, 5 Cedera

Serangan dengan Gergaji Mesin di Swiss, 5 Cedera

Dunia, Schaffhausen - Sedikitnya 5 orang cedera akibat serangan dengan gergaji mesin di Swiss, Senin, 24 Juli 2017.

Menurut keterangan polisi kepada media, 2 orang mengalami cedera serius setelah mendapatkan serangan dari pria yang belum diketahui identitasnya di kota Schaffhausen, Swiss.

Baca: Swiss Heboh, Siswa Muslim Diizinkan Tak Menjabat Tangan Guru

"Seorang korban pria usia lanjut mengalami luka serius di bagian kepala," kata saksi mata yang tak mau disebutkan namanya. Saksi melanjutkan, korban dilarikan ke rumah sakit terdekat dengan ambulans.

Beberapa laporan media setempat yang belum bisa dikonfirmasi menyebutkan, pelaku serangan di Schaffhausen, Swiss diyakini menggunakan gergaji mesin ketika melakukan aksinya terhadap para korban.

Baca: Buntut Teror Paris, Swiss Larang Wanita Pakai Cadar 

Juru bicara kepolisian Swiss, Cindy Beer, mengatakan, polisi mendapatkan panggilan bantuan pada pukul 10.39 pagi waktu setempat atas insiden serangan tersebut. Namun dia belum bisa memberikan informasi detilnya.

"Kami belum bisa menjelaskan detail masalah yang terjadi saat ini. Kami hanya bisa menyampaikan bahwa kami mendapatkan informasi ada seseorang melukai beberapa orang. Kami belum bisa memastikan siapa pelaku serangan di Swiss," imbuh Beer tentang serangan di kota Schaffhausen, Swiss.
ITV | BREIBART | CHOIRUL AMINUDDIN

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza

Dunia, Gaza- Tank milik Israel menyerang pos pemantau milik Begini Kronologi Kekerasan Selama Sepekan di Masjid Al Aqsa

"Tank menyasar pos milik kelompok teror Hamas di selatan Jalur Gaza," ujar angkatan bersenjata Israel dalam pernyataannya yang dikutip dari Daily Mail, 24 Juli 2017.

Adapun sumber keamanan Hamas mengatakan kepada AFP, 5 serangan menerjang pos pemantauan organisasi sayap militer Hamas dekat Khan Yunis di selatan Gaza.

Baca: Penembakan di Kedubes Israel di Yordania, 2 Orang Tewas

Rudal dan roket kerap ditembakkan ke wilayah Israel, umumnya dilakuan oleh kelompok garis kelas kelompok Islam yang berseberangan dengan Hamas. Namun, Israel kerap menuding Hamas yang harus bertanggung jawab atas serangan roket maupun rudal tanpa peduli siapa sebenarnya yang menembakkan rudal dan roket itu. Bahkan hanya dalam beberapa saat Israel melakukan serangan balasan.

Israel dan Hamas yang sama-sama menguasai Gaza telah melakukan perang terbuka sebanyak 3 kali sejak tahun 2008.

DAILY MAIL | MARIA RITA