Nasional, Semarang- Dalam kaitan Hari Anak Nasional 2017, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang mewaspadai kejahatan online atau cyber crime pada anak. Keberadaan anak di era modern itu dinilai paling rawan menjadi mangsa empuk bagi para predator untuk dijadikan pemuas nafsu dan bisnis perdagangan manusia lewat dunia maya.
“Di era yang serba modern dengan kemajuan teknologi anak makin paling rawan jadi mangsa,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bambang Suranggono, Senin 24 Juli 2017.
Baca : Hari Anak Nasional 2017, Menteri Yohana Bicara Hukuman Kebiri
Bambang meyebutkan kemajuan tehknologi saat ini kadang tak diimbangi oleh perlindungan terhadap anak dilakukan oleh para orang tua, fenomena itu dilihat dari adanya gadget berjenis ponsel pintar yang seolah dibutuhkan oleh setiap anak. “Namun justru bentuk kejahatan online (Hari Anak Nasional 2017, Presiden Jokowi: Jangan Membully Teman
Dalam kegiatan ini, akan melibatkan kurang lebih 750 anak. Peserta yang mencakup pelajar siswa SD sampai dengan SMA di Kota Semarang, anak rentan turun ke jalan, anak panti dan anak disfabel ini akan disuguhkan berbagai macam acara, seperti; pentas seni, dialog bersama walikota, dan pembacaan Suara Anak oleh Forum Anak Kota Semarang di depan walikota beserta harapan-harapan mereka.
Bambang menyatakan acara itu sengaja digelar untuk menumbuhkan kepedulian, kesadaran dan peran aktif setiap individu, keluarga, masyarakat, dan pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang berkualitas.
“Agar masyarakat lebih peduli kepada anak terkait penggunaan media sosial, karena keluarga khususnya orang tua memiliki peran besar dalam melakukan pengawasan pada anak,” kata Bambang soal program antisipasi cyber crime di momentum Hari Anak Nasional pada 23 Juli kemarin.
EDI FAISOL
Hari Anak Nasional, Semarang Mewaspadai Cyber Crime pada Anak
Hari Anak Nasional, Semarang Mewaspadai Cyber Crime pada Anak
4/
5
Oleh
Mas thiyo