Nasional, Kediri - Juru kunci situs Calon Arang, Suyono, mengatakan perusakan situs tersebut diketahui pada pukul 20.00 WIB, Sabtu, 22 Juli 2017. Saat itu dia tengah mengantarkan dua tamunya ke lokasi situs yang berada di tengah area perkebunan tebu. “Saat masuk ke dalam pagar, sudah seperti ini,” kata Suyono, Senin, 24 Juli 2017.
Suyono memperkirakan pelaku masuk ke dalam lokasi Perusak Situs Calon Arang Tinggalkan Pesan Bernada Ancaman
Beberapa jam sebelum perusakan terjadi, Suyono juga sempat mengantarkan rombongan seniman dari Bali sebanyak dua bus. Mereka mampir dan beribadah di situs Calon Arang sebelum mengikuti pentas pekan budaya yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Kediri.
Sejak ditemukan beberapa tahun silam, situs Calon Arang ini kerap dikunjung peziarah dari berbagai daerah seperti Bali, Jember, Banyuwangi. Tidak hanya dari dalam negeri, peziarah juga datang dari luar negeri seperti Nigeria dan Belanda.
Saat ini, Polsek Gurah sedang menyelidiki perusakan terhadap situs Calon Arang di Dusun Butuh, Desa Krekep, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Pagi tadi polisi dipimpin Wakil Kapolsek Gurah Inspektur Satu Budi Lartono terjun ke lokasi memeriksa situs yang dirusak.
Dari pantauan Tempo di lokasi, kerusakan situs Calon Arang ini cukup parah. Dua buah artefak di samping situs utama Calon Arang yang disebut sebagai Retno Manggali dan abdi kinasihnya hancur berantakan. Serpihan kedua benda itu ditumpuk di belakang situs utama Calon Arang. Demikian pula dengan tiga payung bermotif Bali juga teronggok jauh dip agar situs. Sebelumnya payung itu berdiri di samping situs Calon Arang.
Tak hanya menghancurkan artefak situs Calon Arang, pelaku juga meninggalkan coretan menggunakan arang kayu di altar yang kerap menjadi lokasi beribadah pengunjung. Tulisan tersebut berbunyi “Ingat ini bukan tempat dipuja, Allah murka seperti Aceh Sunami”.
HARI TRI WASONO