Showing posts with label Metro. Show all posts
Showing posts with label Metro. Show all posts

Wednesday, July 26, 2017

Disebut Bangkrut, SD Kasih Ananda II Menolak Ditutup

Disebut Bangkrut, SD Kasih Ananda II Menolak Ditutup

Metro, Jakarta - Para guru dan wali murid di SD Kasih Ananda II, Cakung, Jakarta Timur protes dengan tindakan sepihak Dinas Pendidikan DKI Jakarta membekukan sekolahnya dengan anggapan sekolah telah bangkrut. “Jumlah siswa kami banyak, bahkan kami harus melakukan tes seleksi,” ujar salah seorang guru, Jeremia,  Rabu, 26 Juli 2017.
 
Dia menjelaskan bahwa SD Kasih Ananda II saat ini memiliki 181 murid dari kelas 2 hingga 6 SD. Bahkan sebelumnya pernah memiliki sekitar 250 murid dari kelas 1 hingga kelas 6 SD.

Baca: PLN Putus Aliran Listrik ke Sekolah, Sekda DKI Jakarta Protes  

Namun, Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengeluarkan surat keputusan pembekuan dan melarang SD Kasih Ananda II menerima siswa didik baru. Namun, kata Jeremia, surat keputusan itu tak pernah diterima pihak sekolah.

Dinas Pendidikan DKI hanya memasang plakat di depan sekolah yang menjelaskan bahwa SD milik istri Mantan Gubernur DKI, R. Soeprapto itu telah ditutup. Pembekuan sekolah dilakukan sejak 9 Januari 2016.

Baca: PLN Putus Aliran Listrik di 12 Sekolah Negeri, Ini Alasannya
 
Sekolah yang tidak diterima pemerintah adalah SD Kasih Ananda II. Jeremia heran mengapa Dinas Pendidikan DKI tidak menerima semua sekolah.
 
Pada 2016, pemerintah sempat berjanji akan memindahkan siswa ke SDN 09 Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur. Pemerintah berjanji membuatkan ruang kelas baru. Pemerintah juga berjanji akan merekrut sekitar 17 guru dan petugas tata usaha di sekolah tersebut dengan gaji upah minimum provinsi. Pemerintah berjanji jika kedua poin di atas tidak dipenuhi, maka SD Kasih Ananda II boleh terus beroperasi.

Baca: Yayasan Bangkrut, SD Kasih Ananda II di Jakarta Timur Ditutup
 
Namun semua janji itu tidak dilaksanakan oleh pemerintah. Justru mereka membekukan sekolah dan melarang menerima siswa baru. “Tadi ada sosialisasi lagi berjanji akan memindahkan, tapi kami guru dan orang tua murid bertekad mempertahankan sekolah ini,” ucap dia.
 
Lidya, 31 tahun, perwakilan orang tua wali murid juga mengaku bakal tetap bertahan di sekolah tersebut. Ia mengaku nyaman anaknya sekolah di SD Kasih Ananda II. Mengingat proses pembelajaran berjalan profesional. Di sana ada guru mata pelajaran agama Islam dan Kristen. Kemudian ada les komputer, bahasa inggris, dan berbagai kegiatan lain. “Kami bayarnya juga murah cuma Rp 200 ribu per bulan,” ucap dia.

Baca: Tak Berizin, 35 SMA Jakarta Utara Terancam Tutup

Sebelumnya, Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Bowo Irianto, mengatakan pihaknya menutup Sekolah Dasar (SD) Kasih Ananda II di Jakarta Timur, karena bangkrut. "Yayasannya sudah angkat tangan tidak sanggup mengelola, kemudian diserahkan ke pemerintah," ujar Bowo saat dihubungi Tempo pada Selasa, 25 Juli 2017.  
 
AVIT HIDAYAT

BNN Gerebek Rumah di Pluit, 256 Kg Sabu Disita

BNN Gerebek Rumah di Pluit, 256 Kg Sabu Disita

Metro, Jakarta - Buwas Ungkap Teknologi untuk Berantas Narkoba Kurang Mumpuni

Deputi Pemberantasan BNN Arman Depari mengatakan penggerebekan ini berawal dari penangkapan tiga orang pengedar narkoba di pergudangan Bimoli.  "Ini dimulai dari penangkapan di pergudangan Bimoli, di sana diamankan satu truk dan tiga pelaku," kata Arman saat dikonfirmasi, Rabu malam, 26 Juli 2017.
 
Arman menambahkan, dari tiga pelaku yang ditangkap, satu di antaranya adalah Warga Negara Taiwan. Sementara dua lainnya merupakan Warga Negara Indonesia. "Yang WNA asal Taiwan tewas tertembak petugas karena melawan saat hendak ditangkap," katanya.

Baca: Jokowi Minta Pengedar Narkoba Ditembak, Ini Syaratnya 

Dari keterangan dua pelaku sisanya,  BNN kemudian memperoleh informasi dan menuju rumah di Pluit dan melakukan penggerebekan.

INGE KLARA SAFITRI

Gagal Gasak Motor, Pistol Pencuri di Bekasi Terjatuh

Gagal Gasak Motor, Pistol Pencuri di Bekasi Terjatuh

Metro, Bekasi - Sepucuk senjata api rakitan milik dua pencuri sepeda motor di Jalan Siliwangi kilometer 5,5, Kelurahan Bojongrawalumbu, Kota Bekasi, terjatuh usai melarikan diri karena aksinya kepergok korbannya, Selasa malam, 25 Juli 2017. "Pelaku panik karena kepergok korbannya," kata Juru bicara Polres Metro Bekasi Kota, Komisaris Erna Ruswing Andari, Rabu, 26 Juli 2017.

Ia mengatakan, dua pencuri itu diteriaki maling oleh korbannya, Rudiyanto, 26 tahun, yang nyaris kehilangan sepeda motor. Menurut Erna, Rudiyanto kaget ketika menonton televisi bersama dengan istrinya, Ika Paramitasari, melihat sepeda motor jenis Honda Beat raib dari parkiran di samping kios nasi goreng. "Ketika diperiksa, satu orang tak dikenal tengah menuntunnya untuk dibawa kabur," kata Erna.

Baca juga: Polisi Bekuk 8 Pelaku Pencurian 24 Sepeda Motor di Cilincing 

Spontan, Rudiyanto berteriak maling. Mendengar teriakan itu, pelaku menjatuhkan sepeda motor yang telah dirusak kunci stangnya tersebut. Diduga pelaku spesialis pencuri sepeda motor tersebut bergegas melarikan diri ke arah temannya yang sudah menunggu di atas sepeda motor. "Pelaku kabur ke arah kota," kata Erna.

Seorang anggota Bina Kemasyarakatan di Kepolisian Sektor Bekasi Timur Ajun Inspektur Satu Saeful Bahri yang melihat mencoba mengejar dua pelaku tersebut. Namun, hanya beberapa ratus meter, ia kehilangan jejak. "Saya kembali lagi ke lokasi kejadian," ujar Saeful. Ketika melakukan olah tempat kejadian perkara, Saeful menemukan sepucuk senjata api rakitan berikut empat butir peluru.

Simak juga: Ketahuan Akan Mencuri Sepeda Motor, Pelaku Dikejar-kejar Warga

Diduga kuat pistol tersebut milik pelaku, karena ditemukan tepat di lokasi pelaku menjatuhkan sepeda motor. "Tidak ada letusan dari lokasi kejadian, sehingga tidak ada korban," kata dia. Adapun barang bukti sepucuk senjata api tersebut kini disita oleh penyidik Reserse Kriminal Polsek Bekasi Timur untuk penyelidikan lebih lanjut.

Kepolisian menduga pelaku merupakan spesialis pencuri sepeda motor. "Modusnya mencari sasaran, kemudian setelah dapat kunci stang dirusak dengan kunci leter T," ujar Erna.

ADI WARSONO

Tuesday, July 25, 2017

Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadiri Penutupan Lebaran Betawi

Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadiri Penutupan Lebaran Betawi

Metro, Jakarta - Ketua Badan Musyawarah Masyarakat Betawi Zainuddin mengatakan, Presiden Jokowi dijadwalkan menghadiri acara penutup perayaan Lebaran Betawi di Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada  30 Juli 2017. "Rencananya begitu, Presiden Jokowi akan hadir pada saat penutupan," kata Zainuddin di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa, 25 Juli 2017.

Menurut Zainuddin,  Presiden Joko Widodo diharapkan hadir untuk menutup perhelatan Lebaran Betawi tersebut. "Kami mengharapkan acara Lebaran Betawi kali ini jauh lebih ramai pengunjungnya dari pada tahun-tahun sebelumnya. Dengan begitu, acara juga bisa berlangsung semakin meriah," ujar Zainuddin.

Baca: Jokowi Bagikan 6.000 Sertifikat Tanah di Riau 

Dia mengatakan, berbagai ragam kesenian Betawi akan ditampilkan dalam perhelatan ini. Misalnya saja tari topeng, lenong Betawi, layar tancap, pencak silat ,serta permainan gasing. "Selain itu, ada pula hantaran yang akan dibawakan oleh setiap wilayah DKI Jakarta kepada kepala daerah,” katanya. “Tema yang kami angkat dalam Lebaran Betawi tahun ini adalah Berbeda, Bersatu dan Berbudaya."

Lebih lanjut Zainuddin mengatakan, panitia juga akan menyelenggarakan kegiatan lomba memancing ikan untuk memeriahkan Lebaran Betawi. Sebanyak lima kuintal ikan disebar di Setu Babakan, disiapkan bagi para peserta lomba tersebut. "Lomba itu gratis. Siapa saja yang datang ke acara Lebaran Betawi bisa mengikuti lomba tersebut tanpa dipungut biaya,” ujarnya. “Nanti juga ada hadiah-hadiah menarik untuk para pemenang lomba."

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyelenggarakan Lebaran Betawi selama tiga hari berturut-turut, mulai 28 hingga 30 Juli 2017 di kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Saat masih menjabat gubernur DKI Jakarta pada 2013, Jokowi menargetkan kawasan Setu Babakan menjadi cagar budaya Betawi. 

ANTARA

 

DKI Minta PLN Beri Kelonggaran Pembayaran Listrik Sekolah

DKI Minta PLN Beri Kelonggaran Pembayaran Listrik Sekolah

Metro, Jakarta - Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Bowo Irianto meminta PT PLN memberi kelonggaran pembayaran listrik di sekolah-sekolah. Akibat menunggak listrik, PLN memutus aliran listrik di beberapa sekolah Jakarta. "Kami sudah berusaha negosiasi berulang-ulang dengan PLN," kata Bowo kepada Tempo pada Selasa, 25 Juli 2017.
 
Bowo meminta agar ada kelonggaran bagi sekolah untuk membayar tagihan listrik. Mengingat dana bantuan operasional sekolah (BOS) baru cair setiap triwulan sekali. Misalnya untuk pemakaian listrik sejak Januari hingga Maret, sekolah baru bisa mengklaim tagihan ke dana BOS pada Maret.
 
Sedangkan pihak PLN meminta agar setiap sekolah membayar tagihan listrik tiap bulan sekali. Tidak heran di Jakarta ada banyak sekolah yang menunggak listrik hingga ratusan juta. Ini dikarenakan mereka tak memiliki uang untuk membayar setiap bulan.

Baca juga: PLN Putus Aliran Listrik di 12 Sekolah Negeri, Ini Alasannya  
 
Bowo mengatakan, ia sempat meminta keringanan dari PLN agar menunggu tiga bulan. Namun tak terjadi kesepakatan. Mereka akhirnya membuat MoU antara PLN dengan Bank DKI untuk membayar tagihan. Bank DKI diminta memberi biaya talangan tagihan listrik di semua sekolah di Jakarta. Namun metode ini belum berjalan optimal.
 
Kata Bowo, tidak semua proses pemberian dana talangan tagihan listrik berjalan mulus. "Dari sekian banyak kepala sekolah kompetensinya macam-macam," tutur dia. Ada sekolah yang cepat memproses dana talangan ke Bank DKI dan ada juga beberapa sekolah yang lambat dalam mengajukan klaim tagihan. Tidak heran akhirnya diputus.
 
Menurut Bowo, di Jakarta, ada lebih dari 2.000 sekolah yang menggunakan jasa listrik dari PLN. Semua sekolah itu rawan diputus aliran listriknya sewaktu-waktu. Beberapa sekolah di antaranya telah diputus. Di antaranya di SMA Negeri 48 Jakarta Timur dan sejumlah sekolah di Jakarta Barat.
 
Bahkan menurut Bowo, ada beberapa sekolah yang saat ini beralih menggunakan listrik dari generator. Ia berharap agar PLN lebih lunak memberi waktu kelonggaran ke depannya. "Kami tidak punya pilihan lain, mau nggak mau bergantung sama PLN."

Hingga berita ini diturunkan Tempo masih berusaha menghubungi PLN untuk mengkonfirmasi pernyataan Bowo.
 

AVIT HIDAYAT

2 Penumpang Honda CRV di Tol Halim Ditetapkan sebagai Tersangka

2 Penumpang Honda CRV di Tol Halim Ditetapkan sebagai Tersangka

Metro, Jakarta - Dua penumpang mobil Honda CRV yang terlibat kecelakaan di Tol Halim ditetapkan sebagai tersangka. Kasubdit III Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Bambang mengatakan, keduanya ditetapkan sebagai tersangka karena terbukti menggunakan dan memiliki ekstasi. "Statusnya tersangka semua," kata Bambang saat dikonfirmasi, Selasa, 25 Juli 2017.
 
Kedua tersangka berinisial MD dan M. M, merupakan perempuan yang mengendarai mobil. Sementara MD merupakan mahasiswa di Swiss German University Tangerang Selatan. "Yang laki-laki masih mahasiswa ya," katanya.

Baca juga: Kecelakaan di Tol Halim, Polisi Temukan Narkoba di Mobil
 
Sempat beredar kabar yang menyatakan bahwa salah satu di antara mereka diduga Bupati Buleleng. Namun Bambang membantahnya. "Bupati Buleleng siapa? Bukan," ujar Bambang.
 
Bambang menambahkan pihaknya kini masih mendalami apakah keduanya telah lama mengkonsumsi narkoba atau tidak. "Masih kami dalami. Nanti diekspose," ujarnya.
 
Sebelumnya, kecelakaan lalu lintas terjadi di Tol Halim, Jakarta Timur, Senin, 24 Juli 2017. Dalam kecelakaan itu, salah satu mobil yang terlibat diduga menyimpan narkoba dalam kendaraannya.

Baca juga: Kecelakaan di Tol Halim, Polisi: Penabrak Diduga Konsumsi Ekstasi 

"Betul, saat ini kami sedang proses mendalami, apakah betul yang ditemukan itu narkoba," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Nico Afinta saat dikonfirmasi Senin, 24 Juli 2017.

INGE KLARA SAFITRI

Koalisi Pejalan Kaki: Isu Trotoar Jangan Seperti Gorengan

Koalisi Pejalan Kaki: Isu Trotoar Jangan Seperti Gorengan

Metro, Jakarta - Koalisi Pejalan Kaki mempertanyakan kebijakan penggunaan trotoar oleh Pemerintah DKI Jakarta. Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus mengatakan, kebijakan pemerintah melegalkan trotoar untuk digunakan pedagang kaki lima binaan Dinas Usaha Kecil Menengah DKI bertentangan dengan aturan yang melarang pedagang kaki lima berjualan di trotoar. "Nah ini sebenarnya kita mau pakai aturan yang mana? Jangan sampai ada dualisme," kata Alfred di Jakarta, Selasa 25 Juli 2017.

Menurut Alfred, agar tidak adanya dualisme kebijakan mengenai penggunaan trotoar, ia
meminta pemerintah memastikan bagaimana penggunaan trotoar terutama untuk pedagang yang dibina Dinas UKM. "Kalo itu sudah diselesaikan ayo baru kita mulai deh nih. Ayo kita rapihkan trotoarnya," kata Alfred.

 

Baca juga: Djarot Saiful Hidayat Melarang Pot Diletakkan di Tengah Trotoar 

Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan menggelar bulan tertib trotoar setelah video tentang anggota koalisi pejalan kaki yang diserang pengendara motor saat sedang menggelar aksi di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu viral di media sosial.

Alfred khawatir jika pemerintah DKI Jakarta tak lagi menindaklanjuti kondisi trotoar apabila isu tersebut sudah tak lagi hangat. "Jadi kaya anget-anget gorengan jadinya begitu selesai diangkat adem lagi gitu loh," kata Alfred.

WULAN NOVA S|JULI